Jumat, 22 Juni 2012


Membaca Karakter Dari Tanda Tangan


Semua orang tahu bahwa apapun yang kita tulis menunjukkan karakter kita, tak terkecuali tanda tangan. Namun tidak semua orang tahu bagaimana membaca karakter dari bentuk tanda tangan. Nah postingan kali ini kita mencoba untuk menelaah tanda tangan.

1. Satu Garis Di Bawah Tanda Tangan
Mempunyai keyakinan yang tinggi dan personaliti yang baik. Namun, bersifat kikir mereka juga percaya kepada kebahagiaan dalam kehidupan manusia.

2. Dua Titik Di Bawah Tanda Tangan
Mereka boleh dikatakan berjiwa romantis. Mudah ganti pasangan seperti menukar baju. Memilih orang yang memiliki kecantikan dan mereka sendiri berusaha untuk kelihatan menarik dan mereka ini juga mudah menarik perhatian orang lain.

3. Satu Titik Di Bawah Tanda Tangan
Lebih cenderung kepada seni klasik serta perkara yang mudah dan tenang. Jika orang lain yang telah hilang kepercayaan kepada anda, anda tidak akan sesekali kembali kepada mereka dan ini menunjukkan mereka seorang yang tetap pendirian.

4. Tiada Garis atau Titik Di Bawah Tanda Tangan
Mereka ini selalu senang hidup dalam dunia sendiri dan mereka juga jarang mau mendengar pendapat orang lain.Mereka ini boleh di kategorikan sebagai pencinta alam tetapi mereka juga mempunyai sifat agak kikir.

5. Tiada Persamaan Antara Nama dan Tanda Tangan
Maksudnya tanda tangan mereka tidak menonjolkan nama mereka. Golongan ini mencoba untuk kelihatan bergaya, suka menyembunyikan sesuatu. Mereka jarang untuk berterus terang tetapi mereka merupakan pendengar yang baik dan senantiasa memberi perhatian tentang apa yang orang lain sedang katakan.

6. Ada Persamaan Antara Nama dan Tanda Tangan
Mereka ini berkeinginan untuk menjadi bijak tetapi mereka tidak pernah berpikir. Mereka ini tidak konsisten, dan selalu menukar ide atau pandangan sendiri seperti angin. Golongan ini tidak pernah berpikir baik buruk tentang sesuatu perkara. Biasanya, orang lain bisa mengambil hati mereka dengan hanya memuji.

7. Tanda Tangan dengan Huruf Yang Tidak Bersambung
Mereka ini sangat baik terhadap orang lain. Mempunyai hati yang baik, tidak mementingkan diri dan siap berkorban untuk kepentingan dan kebahagiaan orang yang di sayangi. Tapi apabila terlalu banyak perkara yang mereka pikirkan, ini menyebabkan mereka akan cepat tersinggung.

8. Tanda Tangan yang Lengkap Seperti Nama
Mereka sangat baik hati dan bisa menyesuaikan diri dengan suasana apa saja dan siapa saja yang mereka temui. Golongan ini juga sangat teguh pendirian serta pendapat dan memiliki keinginan yang sangat kuat dalam mendapatkan sesuatu.

sumber : terselubung.blogspot.com

Membaca Wajah : Menerka Karakter dan Kepribadiannya

Wajah adalah salah satu ciri manusia yang paling menonjol, paling dikenal, dan paling diingat. Seperti juga kepribadian manusia, maka wajah manusia itu bersifat spesifik dan individual yang berbeda antara masing-masing individu.
Secara sadar atau tidak, kita semua seringkali menilai wajah orang-orang yang kita temui. Kesan wajah yang mencerminkan kejujuran, wajah penipu, wajah licik, wajah penakut, wajah pemberani, wajah penuh kasih sayang, wajah penuh kebengisan, dan kesan lainnya, biasanya merupakan kesimpulan yang kita dapatkan dari kesan pertama perjumpaan kita.
Akan tetapi, seringkali pula kita ternyata salah dalam mengambil kesimpulan awal yang kita dapatkan secara seketika berdasarkan naluri semata tanpa penelaahan lebih lanjut. Dibalik wajah ada lebih dari seratus otot yang terletak dibawah permukaan kulit, menyebar di sekitar empat belas tulang, dan otot-otot inilah yang mengendalikan dan menggerakkan cerita tentang wajah manusia.
Membaca wajah atau penafsiran karakter dan kepribadian seseorang dari ciri wajah sudah ada sejak zaman dahulu. Sejak zaman Romawi, bahkan beberapa literatur menunjukkan bahwa sejak jauh hari sebelumnya teknik ini telah berkembang pesat di China. Saat ini telaah mendalam untuk membaca sifat seseorang melalui pembacaan wajah disebut ilmu Fisiognomi yang termasuk pencabangan didalam ilmu Psikologi.
Setiap wajah akan memberikan sebuah cerita yang hampir setara dengan sebuah cerita novel. Ada cinta, harapan, persahabatan, iri hati, kelicikan, ketamakan, ambisi, kesombongan, dan tak ketinggalan juga dalam soal seks. Semua itu dapat terbaca dan terangkum dalam wajah siapa saja setiap individu yang kita temui pada setiap harinya.
Kita mungkin akan terkejut jika melihat potret hasil gabungan potongan sisi kiri wajah kita yang disambungkan dengan potongan sisi kiri wajah kita dibandingkan dengan potret yang menggabungkan potongan sisi kanan wajah kita digabungkan dengan potongan sisi kanan wajah kita.Kita kemungkinan besar akan mendapatkan satu wajah dari satu individu yang ternyata mempunyai dua wajah yang sangat berbeda ekspresinya.
Bisajadi kita akan mendapati potret wajah gabungan sisi kiri-kiri yang menampilkan ekspresi bersahabat dan ceria, sedangkan potret wajah gabungan sisi kanan-kanan yang menampilkan ekspresi bengis dan culas.
Bisajadi potret wajah hasil gabungan sisi kiri-kiri menyiratkan ekspresi sifat pemurung dimana hal itu ditutupinya dengan mencoba menampilkan kepada sekelilingnya ekspresi wajah gembira seperti yang terlihat dari potret wajah hasil gabungan sisi kanan-kanan.
Lantas, apa yang bisa kita pelajari dari ekspresi wajah yang asimetris atau ekspresi wajah yang berbeda dari potret wajah gabungan sisi kiri-kiri dan potret wajah gabungan sisi kanan-kanan itu ?.
Charles Dickens dalam bukunya yang berjudul Martin Chuzzlewit, mengemukakan konsep konflik emosi yang tampak di wajah seseorang. Kontradiksi atau konflik emosi ini akan semakin jelas dan mudah terlihat dari citra kontras yang tercipta dari sisi kiri wajah dan sisi kanan wajah seseorang.
Pakar yang lainnya lagi, Dr. Martin Skinner, pengajar ilmu psikologi di universitas Warwick Inggris, beserta Dr. Brian Muller, pengajar di universitas Syracuse New York Amerika Serikat, juga telah menganalisis sebuah temuan dari empat belas studi pokok tentang citra wajah dan asimetris wajah. Satu temuan yang menyimpulkan bahwa sisi kiri sebuah wajah jauh lebih ekspresif dibandingkan sisi kanannya.
Sisi kiri wajah yang dipengaruhi oleh bagian hemisfer kanan otak ini merefleksikan emosi dan sikap dasar kepribadian seseorang. Beberapa kalangan mengatakan, sisi kiri wajah yang disebut sisi aspek sinister ini merupakan sisi pribadi yang paling mendasar dari seseorang.
Sedangkan sisi kanan wajah yang dipengaruhi oleh bagian hemisfer kiri otak ini merefleksikan hasil reaksi yang terkendali. Ibarat papan iklan, sisi kanan wajah adalah citra yang ingin diperlihatkan seseorang kepada dunia sekitarnya. Sebuah topeng sosial dimana seseorang berusaha menyembunyikan dirinya yang sesungguhnya.
Ketidakseimbangan antara sisi kanan wajah dengan sisi kiri wajah ini dapat menampilkan tanda-tanda khusus yang memberikan informasi lebih lanjut bagi pengenalan apek kepribadian seseorang.
Semakin simetris ekspresi wajah seseorang akan semakin jujur dan semakin jelas emosi dan perasaan yang diperlihatkannya. Sedangkan semakin asimetrik ekspresi wajah seseorang akan semakin besar kemungkinan kepura-puraan dan semakin jelas adanya pengendalian emosi dan perasaan dipaksakan yang ingin ditampilkan dan diperlihatkannya kepada sekelilingnya.
Seperti juga halnya dengan animasi singkat yang menampilkan ekspresi wajah yang berbeda dari potret hasil gabungan sisi kiri-kiri dan potret hasil gabungan sisi kanan-kanan, yang dapat mengungkapkan keadaan karakter dasar dan kepribadian seseorang.
Begitu pula jika dalam bertatap muka langsung dengan seseorang, kita didapati perbedaan kebiasaan pada kedua sisi ekspresi wajahnya itu maka dapat pula menunjukkan dasar kontradiksi dalam kepribadian seseorang itu.
Mungkin seseorang dapat menyesuaikan ekspresi wajah untuk mengelabuhi atau untuk menarik simpati, namun hal itu cepat atau lambat akan tampak yang sesungguhnya kendati sudah sedemikian keras berusaha ditutup-tutupinya.
Bagi pembaca wajah yang sudah panjang jam terbangnya serta melakukan upaya khusus dan kejelian untuk menyadari asimetris wajah seseorang, maka tanda-tanda yang mampu bercerita itu cepat atau lambat akan muncul walau hanya dalam beberapa detik saja.
Salah satu misal, jika kita ingin mengetahui apakah sebuah hadiah yang kita berikan itu benar-benar membuat dia bahagia, maka perhatikanlah sisi kiri wajah penerima hadiah itu. Tidak mudah memang, semua membutuhkan upaya khusus disertai latihan dan kejelian.
Kesulitan akan timbul karena mata kiri amat dipengaruhi oleh hemisfer kanan otot, maka biasanya mata kiri yang paling banyak menerima dan mencatat secara lebih tepat.
Mata kiri yang berlawanan arah dengan mata kanan orang yang didepannya akan memperhatikan hampir segala sesuatu yang dikatakan sisi kanan wajah orang yang berada didepannya. Padahal sisi kanan wajah seseorang adalah wajah yang akan menampilkan ekspresi yang terkendali, bukan perasaan yang sesungguhnya.
Hal lainnya bagi pengamat wajah yang sudah berpengalaman, ketidakseimbangan antara kanan dan kiri juga dapat memberikan informasi lebih lanjut apabila sesorang diberikan pertanyaan yang memerlukan pemikiran sejenak sebelum menjawab.
Telaah yang dilakukan oleh beberapa pakar di Amerika Serikat menunjukkan bahwa mereka yang cenderung memalingkan wajah sebelum menjawab pertanyaan maka dari kebiasaannya itu akan dapat tersirat aspek penting dari kepribadian dan kecerdasannya.
Mereka yang berpaling ke arah kanan berpotensi besar untuk lebih berhasil di bidang Matematika dan Ilmu Sains. Hal itu diperoleh dari kenyataan bahwa hemisfer kanan otak biasanya lebih menonjol untuk konsep ruang dan musik serta proses pemikiran analogis.
Sedangkan mereka yang berpaling ke arah kiri menyiratkan potensi untuk lebih berhasil di bidang Seni dan Ilmu Sosial. Hal itu diperoleh dari kenyataan bahwa hemisfer kiri otak biasanya lebih menonjol di bidang ekspresi verbal dan penalaran.
Ekspresi wajah yang menyiratkan emosi terpendam yang ada didalamnya, salah satunya juga dapat terlihat dari sebuah senyuman. Kendati senyuman kadang adalah sebuah upaya berkomunikasi dengan orang lain untuk menunjukkan perasaan senang dan gembira, namun senyuman juga dapat berarti sebuah sinyal yang dilontarkan bahwa seseorang itu tidak ingin mengambil satu sikap tertentu.
Hal lain yang tak dapat dikesampingkan bahwa senyuman itu erat katiannya dengan budaya. Di Indonesia mungkin senyuman berarti perlambang rasa bahagia atau bisajadi ekspresi untuk menutupi kemarahan, sementara itu di Jepang, Thailand, Cina Korea, tersenyum juga sebuah ungkapan rasa bungung, malu, bahkan kesedihan.
Senyuman orang Jepang, terutama wanitanya jika dikaitkan dengan budaya kaum Samurainya -seperti juga wanita Sparta- mengungkapkan rasa sedih merupakan tindakan serius yang melanggar kode kehormatan Samurai, mereka dituntut mengungkapkan rasa gembira ketika mendengar pahlawan mereka gugur di medan perang.
Ciri khas senyuman memang berbeda-beda antara budaya bangsa yang satunya dengan yang lainnya, dan memang tidak semua senyuman itu hangat. Semisal senyuman dengan gigi yang menyeringai, ini merupakan ekspresi khas kaum Yahudi yang sangat dikenal diseluruh dunia.
Mereka yang senang menyitir kata-kata Shakespeare akan mengatakan, saya tersenyum dan membunuh secara bersamaan.
Lain ladang lain belalang, pada beberapa budaya bangsa yang lainnya lagi, senyuman kepada lawan jenis bahkan ada yang merupakan undangan dan ajakan untuk bermain cinta, apalagi jika disertai tatapan mata mengundang dan ujung lidah bergerak menjilat bibir atas secara perlahan. Namun demikian, dalam senyuman ada beberapa dasar-dasar tertentu yang mungkin dapat dijadikan pedoman yang berlaku universal.
Senyuman tanda gembira yang tidak disertai dengan mata yang tersenyum dan kadang-kadang bahkan justru disertai dengan tatapan mata yang dingin dan keras, dapat dipastikan itu adalah sebuah senyuman yang palsu atau yang pura-pura.
Seperti halnya senyuman pura-pura, begitu pula ada tawa yang terpaksa. Tawa yang tidak diikuti oleh otot mata yang bergeraksehingga mata tampak kosong dan tanpa ekspresi, maka terimalah itu sebagai penghormatan dari seseorang yang ingin menjaga perasaan anda dan menyenangkan anda serta tidak ingin anda tersinggung walaupun sesungguhnya lelucon anda sama sekali tidak lucu.
Bangsa Korea dan Cina mempunyai kata-kata peringatan tentang keterlibatan otot dalam tertawa, berhati-hatilah terhadap seseorang yang otot perutnya tidak bergerak sewaktu tertawa.
Membaca wajah tak hanya membaca ekspresinya saja, ada banyak sekali tanda-tanda lain di wajah yang dapat menyiratkan potensi yang dimilikinya.
Alis mata yang keriting misalnya, tanda ini biasanya menyiratkan potensi cara berfikirnya yang kurang sistematis.
Bibir atas menyiratkan potensi kemampuan untuk mencintai, sedangkan bibir bawah menyiratkan potensi seberapa banyak ingin dicintai.
Maka pemilik bibir atas yang lebih tebal dan besar dibandingkan dengan bibir bawahnya, biasanya menyiratkan adanya potensi untuk mencintai tetapi tidak terlalu butuh dicintai, gawatnya bisajadi berpotensi untuk tertarik dengan sejumlah affair diluar perkawinannya.
Bibir atas yang sangat menonjol kedepan, akan tetapi bukan dikarenakan giginya yang tongos, menyiratkan potensi hasrat seksualnya yang membara.
Bentuk mulut rupanya juga menyiratkan hal lain yang berhubungan dengan seksualitas. Bentuk mulut yang lebar menyiratkan potensi hasrat seks yang besar, namun sayangnya jarang mendapatkan pasangan yang mampu mengimbanginya, sehingga sering kecewa karena pasngannya telah klimaks mendahului dirinya.
Filtrum yaitu celah vertikal yang menghubungkan dasar hidung dengan ujung bibir atas, tanda ini menyiratkan potensi selera seksualnya. Rata-rata filtrum berukuran setengah inchi, ukuran yang tak melebihi ukuran rata-rata menujukkan pemiliknya mempunyai potensi selera seks yang wajar dan normal saja seperti ukuran kebanyakan orang. Sedangkan yang mempunyai ukuran filtrum yang lebih lebar dari ukuran rata-rata, biasanya menyiratkan potensi selera dan dorongan seksual yang cenderung besar atau melebihi rata-rata kebanyakan orang.
Dagu juga menyiratkan sesuatu, dagu yang ditengahnya terdapat lingkaran tebal berdimensi tiga menyiratkan potensi kenikmatan seksual merupakan prioritas teratas dari dari seluruh daftar hal-hal yang paling disukainya.
Tampilan mata juga dapat menyiratkan potensi seksualnya, mata yang agak naik keatasjuga sering dihubungkan dengan potensi sensualitasnya. Bisajadi karena ini maka banyak kaum wanita yang dengan bantuan kosmetik, pensil alis dan pewarna mata, seringkali suka merubah penampilan matanya.
Namun tak hanya soal seks dan sensualitas saja, membaca wajah juga berarti mengungkap siratan potensi kecerdasan pemikiran seseorang.
Pada telinga umpamanya, zona atas telinga menyediakan data potensi kecerdasannya, zona atas yang sangat besar menyiratkan bakat untuk pemikiran logika dan abstrak.
Alis mata yang bersambung, ciri ini kadangkala dihubungkan dengan potensi kemalasan dan konsentrasi yang tidak merata serta kurang suka menggunakan bakat berfikirnya.
Tak habis-habisnya orang berspekulasi tentang detail pembahasan tanda-tanda potensi seseorang itu. Demikian pula tiada habis-habisnya orang berspekulasi tentang sosok Monalisa yang sangat kesohor dengan senyumannya itu, siapakah dia sebenarnya dan bagaimanakah kepribadiannya.
Senyum Monalisa yang sudut kiri mulutnya sedikit melengkung keatas menyiratkan potensi suka melecehkan bilamana dia marah. Oleh Sigmund Freud, senyumannya ini diartikan sebagai kombinasi yang kontras antara kelembutan yang tiada banding dengan sensualitas yang tanpa ampun.
Bibir atasnya yang menutupi bibir bawahnya menyiratkan potensi seperti yang dikatakan Sigmund Freud tadi, potensi dorongan nafsu seksualitas yang kuat. Namun, ditambah dengan lekukan kecil berbentuk huruf V diujung bawah bibir atasnya, sekaligus juga peringatan buat pasangannya, ada potensi kuat -bisajadi- sulit untuk selalu tetap setia.
Bentuk rahang yang turun lurus dan panjang membulat menyiratkan karakter yang kuat dan optimisme yang tinggi, suatu kombinasi yang cocok untuk berkarier dibidang sales dan marketing. Akan tetapi, lubang hidungnya yang jelas sewaktu wajahnya dipandang dari depan, justru menyiratkan adanya potensi kurang menghargai uang alias boros.
Garis batas rambutnya yang mulus dan bulat melengkung, menyiratkan tanda adanya potensi bukan sebagai teman yang dapat diandalkan alias plin-plan.
Hidungnya yang lurus dan panjang disertai pangkal hidung yang tinggi, meyiratkan kecerdasannya dan teman bicara yang memukau.
Namun ada yang mengerikan, dua matanya yang persis sama namun sipit dan berbentuk lonjong, menyiratkan potensi cemburunya yang amat besar, seakan ingin mengatakan ia akan tak segan-segan berbuat apapun terhadap wanita lain yang berani-berani mencoba merebut kekasihnya dari dekapannya.

Sumber ; www.kompasiana.com

Rabu, 20 Juni 2012

Psikoterapi

Psikoterapi adalah proses difokuskan untuk membantu Anda menyembuhkan dan konstruktif belajar lebih banyak bagaimana cara untuk menangani masalah atau isu-isu dalam kehidupan Anda. Hal ini juga dapat menjadi proses yang mendukung ketika akan melalui periode yang sulit atau stres meningkat, seperti memulai karier baru atau akan mengalami perceraian.
Umumnya psikoterapi dianjurkan bila seseorang bergulat dengan kehidupan, masalah hubungan atau kerja atau masalah kesehatan mental tertentu, dan isu-isu atau masalah yang menyebabkan banyak individu yang besar rasa sakit atau marah selama lebih dari beberapa hari. Ada pengecualian untuk aturan umum, tetapi sebagian besar, tidak ada salahnya untuk pergi ke terapi bahkan jika Anda tidak sepenuhnya yakin Anda akan mendapat manfaat dari itu. Jutaan orang mengunjungi psikoterapis setiap tahun, dan sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa orang yang melakukannya manfaat dari interaksi. Kebanyakan terapis juga akan jujur dengan Anda jika mereka yakin Anda tidak akan mendapatkan keuntungan atau pendapat mereka, tidak perlu psikoterapi.
Psikoterapi modern sangat berbeda dengan versi Hollywood. Biasanya, kebanyakan orang melihat terapis mereka sekali seminggu selama 50 menit. Untuk obat-janji saja, sesi akan bersama seorang perawat kejiwaan atau psikiater dan cenderung terakhir hanya 15 sampai 20 menit. Janji ini pengobatan cenderung dijadwalkan sekali per bulan atau sekali setiap enam minggu.
          Kebanyakan psikoterapi cenderung berfokus pada pemecahan masalah dan berorientasi pada tujuan. Itu berarti pada awal perawatan, Anda dan terapis Anda memutuskan perubahan spesifik yang Anda ingin lakukan dalam kehidupan Anda. Tujuan ini akan sering dipecah ke dalam tujuan dicapai lebih kecil dan dimasukkan ke dalam rencana pengobatan formal. Sebagian psikoterapis hari bekerja dan fokus pada membantu Anda untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini dilakukan hanya melalui berbicara dan membahas teknik yang dapat menyarankan terapis yang dapat membantu Anda lebih menavigasi daerah-daerah yang sulit dalam kehidupan Anda. Seringkali psikoterapi akan membantu mengajar orang tentang gangguan mereka juga, dan menyarankan mekanisme bertahan tambahan bahwa orang tersebut dapat menemukan lebih efektif.
Kebanyakan psikoterapi hari ini adalah jangka pendek dan berlangsung kurang dari setahun. Kebanyakan gangguan mental yang umum sering dapat diatasi dalam waktu tersebut, sering dengan kombinasi psikoterapi dan obat-obatan .
Psikoterapi yang paling berhasil ketika individu memasuki terapi sendiri dan memiliki keinginan kuat untuk berubah. Jika Anda tidak ingin mengubah, perubahan akan lambat datang. Ubah berarti mengubah aspek-aspek kehidupan Anda yang tidak bekerja untuk Anda lagi, atau berkontribusi masalah atau isu yang sedang berlangsung. Hal ini juga yang terbaik untuk menjaga pikiran yang terbuka sedangkan di psikoterapi, dan bersedia untuk mencoba hal baru yang biasanya Anda tidak dapat melakukannya. Psikoterapi sering sekitar menantang seseorang ada serangkaian keyakinan dan sering, seseorang sangat diri. Hal ini paling berhasil apabila seseorang mampu dan mau untuk mencoba melakukan hal ini dalam lingkungan yang aman dan mendukung.







Manfaat susu sudah tidak diragukan lagi. Hampir semua zat gizi yang terdapat dalam susu bermutu baik. Protein dan lemak susu memiliki sifat ketecernaan yang tinggi. Kandungan vitamin dan mineral susu juga relatif lengkap.
            Susu dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk. Ada yang segar atau ada yang dalam bentuk terolah, seperti susu bubuk atau susu kental manis. Manusia juga mengonsumsi susu dari produk pangan yang mengandung susu, seperti keju, es krim, dan yogurt.
Namun, masih ada perbedaan pendapat tentang konsumsi susu ini. Ada kelompok yang menyatakan bahwa mengonsumsi susu setiap hari tidak baik bagi kesehatan, terutama penyakit vaskular seperti penyempitan pembuluh darah. Argumennya adalah, susu meningkatkan kadar kolesterol darah yang menjadi faktor risiko penyakit jantung. Kedua, adanya hubungan positif antara produksi susu rata-rata per kapita dengan kematian akibat penyakit jantung di sejumlah negara.
Kelompok lain mendukung peran susu pada penurunan risiko berbagai penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Penelitian terbaru di Norwegia mendukung hal itu.
Hjartäker bersama koleganya dari Institute of Community Medicine, Universitas Tromso, Norwegia, melalui publikasinya pada International Journal of Cancer, membuktikan bahwa mengonsumi tiga gelas atau lebih susu setiap hari dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara pada wanita pramenopause.
Melalui penelitian kohort the Norwegian Women and Cancer Study, mereka meneliti 48.844 wanita selama enam tahun dua bulan. Konsumsi susu diukur dengan mengirimkan formulir riwayat konsumsi pangan kepada responden. Selama kurun waktu tersebut, tim Hjartäker menemukan 317 kasus penderita kanker payudara.
Ternyata konsumsi susu sejak masa kanak-kanak berkaitan negatif dengan kejadian kanker payudara pada saat mereka berumur 34-39 tahun (pramenopause). Itu berarti bahwa mengonsumsi susu sejak masa kanak-kanak dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara.
Konsumsi susu pada masa dewasa juga menurunkan risiko kanker payudara setelah dikoreksi menurut faktor hormonal, indeks massa tubuh, aktivitas fisik, dan konsumsi alkohol. Wanita yang tidak mengonsumsi susu menghadapi risiko terkena kanker payudara 2 kali lebih besar daripada wanita yang mengonsumsi susu 3 gelas atau lebih susu setiap hari.




sumber;http://doktersehat.com/manfaat-minum-susu-untuk-menurunkan-resiko-kanker-payudara/#ixzz1yKptUr8S

Kamis, 14 Juni 2012

SIMULASI PELAJARAN PEDAGOGI DAN ANDRAGOGI

 
Bersama :
sharfina fathin (11-110)
grace sihotang (11-058)
lisdiana sani namora hrp (11-002)
Disini kami akan memaparkan simulasi yang telah kami lakukan pada hari jumat, 08/juni/2012. Di mana simulasi yang kami pergakan ke depan mengenai pelajaran pedagogi dan andragogi. Diharapakan dengan adanya simulasi ini kita mampu membedakan andragogi dan pedagogi. Berikut contoh simulasinya:
Contoh pedagogi :
Latar : sekolah dasar
Topic : belajar music di sekolah
Di dalam ruangan kelas sudah ada seorang ibu guru dan beberapa muridnya. Kemudian ibu guru tersebut mengawali pelajaran musiknya dengan menggunakan gulungan kertas kecil yang di dalamnya ada tertulis hal-hal yang berkaitan dengan music. Kemudian, ia menunjuk satu orang murid untuk memilih gulungan kertas tersebut. Kemudian murid tersebut membuka gulungannya dan mendapati bahwa kertas itu bertuliskan gitar. Ibu guru menyuruh murid tersebut menjelaskan apa yang ia tahu tentan gitar. Dari penjelasan murid tersebut , ada  beberapa yang salah , murid tersebut mengatakan kalau gitar itu memiliki 7 senar, padahal hanya ada 6 senar. Tidak berapa lama ,ada seorang murid terlambat masuk. Saat ditanyai ibu guru kenapa terlambat, ia menjawab bahwa ia kesiangan. Nah itu adalah perbuatan yang salah, agar si murid jera dan disiplin , ibu guru menghukumnya di depan kelas dan disuruh untuk berdiri. Kehgiatan kelas yang terlihat di atas adalah kegiatan pedagogi. Karena dalam situasi hampir keseluruhan guru yang menjadi pusatnya. Seperti  dalam mengajar music , walaupun murid ada dilibatkan dalam menjelaskan alat music tetapi jika ada yang salah guru berkewajiban menjelaskan kepada murid-muridnya. Kemudia guru yang membuat keputusan terhadap hukuman yang diberikan. Ini adalah salah satu system pedagogi, yaitu seni mengajar yang diberlakukan kepada anak-anak dan bertujuan untuk mengubah perilaku anak tersebut menajadi lebih  dewasa.
Contoh andragogi :
Latar : rumah
Topik : mengelola uang jajan per bulan
APada awal bulan seornag ibu memberikan uang jajan kepada anaknya sebesar Rp.200.000,- , anak nya tersebut bersekolah di luar kota. Di bulan-bulan sebelumnya uang jajan sebesar Rp. 200.000,- tersebut cukup untuk satu bulan. Pada bulan ini si anak menghubungi kembali sang ibu untuk melapor bahwa uang jajannya telah habis padahal masih pertengahan bulan. Kemudian si ibu menasehati si anak untuk bisa mengatur uang jajannya sendiri agar cukup sampai satu bulan. Di bulan-bulan berikutnya ibu tidak akan memberikan uang jajan lebih lagi bila pertengahan bulan sudah habis. Nah apa yang dilakukan ibu kepada anaknya ini adalah contoh andragogi, dimana anak diberikan tanggung jawab untuk mengelola uang jajannya sendiri.


Jumat, 08 Juni 2012

Tugas MINI PROYEK 2011/2012


MINI PROYEK
TOPIK : Pendidikan Berkebutuhan Khusus suatu Fenomena
Judul :  Anak Berkebutuhan Khusus “ Autis “di Lingkungan  Sekolah Luar Biasa

 Nama Anggota :



PERENCANAAN

       A.    Pendahuluan
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak-anak yang memiliki gangguan atau ketidakmampuan dan anak-anak yang tergolong berbakat. Anak-anak ini digolongkan lagi sebagai berikut : gangguan organ indra ( sensory), gangguan fisik, retardasi mental, gangguan bicara dan bahasa, gangguan belajar (learning disorder), attention deficit hyperactivity disorder, dan gangguan emosional dan perilaku. Disini kami lebih menyoroti mengenai anak autis.

Banyak wilayah di Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota, di mana sebagian besar penduduknya mungkin belum mengetahui banyak informasi mengenai Autis. Anak-anak penyandang autis ini mendapat perlakuan yang tidak selayaknya. Masyarakat memandang anak-anak ini dengan sebelah mata, anak-anak ini sering dianggap seperti orang gila dan orangtua dari penyandang autis ini pun sering merasa malu, sehingga anak-anak ini sering kali diasingkan, ataupun diisolasi oleh orangtuanya. Labeling inilah yang menghambat proses pengoptimalisasian potensi yang dimiliki anak-anak Autis.

Jika kita lihat di luar negeri, penderita autis ini sangat diperdulikan dengan semakin dioptimalkannya pendidikan pada anak-anak ini. Seharusnya dari hal tersebut kita dapat berkaca, dan memperbaiki diri, bahwa anak-anak ini juga sama, mereka juga punya hak untuk mengecap pendidikan, karena jika dilihat lagi di Negara kita, pendidikan untuk anak-anak ini masih lemah, sebab tidak semua masyarakat bisa menyekolahkan anak-anak ini di sekolah khusus anak berkebutuhan khusus karena terhambat oleh masalah biaya yang tergolong masih mahal,  padahal jika pendidikan ini dioptimalkan, mereka pun bisa sukses dan berprestasi bahkan melebihi anak normal. Pada kesempatan kali ini kami melakukan observasi yang akan sangat bermanfaat yaitu bagaimana anak penderita autis ini sekolah di salah satu sekolah SLB C, dari hasil observasi yang kami lakukan ini kami berharap kita semua akan sadar bahwa anak-anak ini juga bisa dan layak untuk mendapatkan perlakuan yang baik serta pendidikan yang baik. Sudah seharusnya pemerintah juga dapat lebih memperhatikan keberadaan anak autis di Indonesia dengan memfasilitasi kebutuhan pendidikan untuk anak autis dengan biaya pendidikan yang terjangkau.

                        
       B.     Landasan Teori
           
Autisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu autos yang artinya diri yang tidak berdaya. Menurut Kamus Lengkap Psikologi J.P Chaplin (2001), ada tiga pengertian autisme :
1.      cara berpikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau diri sendiri.
2.      menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri dan  menolak realitas.
3.      keasyikkan ekstrim dengan pikiran dan fantasi sendiri.
Penyebab autisme sampai saat ini belum dapat diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor predisposisi yang memungkinkan terjadinya autisme, yaitu: faktor genetik, faktor hormonal, kelainan pranatal, proses kelahiran yang kurang sempurna, serta penyakit tertentu yang diderita sang ibu ketika mengandung atau melahirkan sehingga menimbulkan gangguan pada perkembangan susunan saraf pusat yang mengakibatkan fungsi otak terganggu.

Pada sebagian anak gejala autisme sudah nampak semenjak lahir, namun sebagian pula sempat mengalami perkembangan sebagai anak normal, dan akhirnya perkembangannya itu berhenti sebelum mencapai usia 3 tahun. Gejala autis sangat terlihat jelas ketika anak berusia 3 tahun. Hal yang menarik lainnya dari autisme yaitu gejala ini lebih banyak ditemukan pada anak laki-laki dibandingkan anak perempuan dengan perbandingan 3:1.

Teori Psikososial
           
Kanner mempertimbangkan adanya pengaruh psikogenik sebagai penyebab autisme: orangtua yang emosional, kaku, dan obsessif, yang mengasuh anak mereka dalam suatu atmosfir yang secara emosional kurang hangat, bahkan dingin. Pendapat lain mengatakan adanya trauma pada anak yang disebabkan hostilitas yang tidak disadari dari ibu, yang sebenarnya tidak menghendaki anak ini. Ini mengakibatkan gejala penarikan diri pada anak dengan autisme. Menurut Bruno Bettelheim, perilaku orangtua dapat menimbulkan perasaan terancam pada anak-anak. Teori-teori ini pada 1950-1960 sempat membuat hubungan dokter dengan orangtua mengalami krisis dan menimbulkan perasaan bersalah serta bingung pada para orangtua yang telah cukup berat bebannya dengan mengasuh anak dengan autisme.

Sumber lain menyebutkan Autistic disorder adalah adanya gangguan atau abnormalitas perkembangan pada interaksi social dan komunikasi serta ditandai dengan terbatasnya aktifitas dan ketertarikan. Munculnya gangguan ini sangat tergantung pada tahap perkembangan dan usia kronologis individu. Autistic disorder kadang-kadang dianggap early infantile autism, childhood autism, atau Kanner’s autism (American Psychiatric Association, h. 70, 2000).     Perilaku autistic digolongkan dalam dua jenis, yaitu perilaku yang eksesif (berlebihan) dan perilaku yang deficit (berkekurangan). Yang termasuk perilaku eksesif adalah hiperaktif dan tantrum (mengamuk) berupa menjerit, menggigit, mencakar, memukul, dsb. Di sini juga sering terjadi anak menyakiti dirinya sendiri (self-abused). Perilaku deficit ditandai dengan gangguan bicara, perilaku social kurang sesuai, deficit sensori sehingga dikira tuli, bermain tidak benar dan emosi yang tidak tepat, misalnya tertawa-tawa tanpa sebab, menangis tanpa seba, dan melamun.

World Health Organization's International Classification of Diseases (ICD-10) mendefinisikan autisme (dalam hal ini khusus childhood autism) sebagai adanya keabnormalan dan atau gangguan perkembangan yang muncul sebelum usia tiga tahun dengan tipe karakteristik tidak normalnya tiga bidang yaitu interkasi social, komunikasi, dan perilaku yang diulang-ulang (World Health Organozation, h. 253, 1992). WHO juga mengklasifikasikan autisme sebagai gangguan perkembangan sebagai hasil dari gangguan pada system syaraf pusat manusia. Autisme dimulai pada awal masa kanak-kanak dan dapat diketahui pada minggu pertama kehidupan. Dapat ditemukan pada semua kelas social ekonomi maupun pada semua etnis dan ras. Penderita autisme sejak awal kehidupan tidak berhubungan dengan orang lain dengan cara yang biasa. Delapan puluh persen anak autis memiliki IQ dibawah 70 (Davison, h. 436-437, 1998) yang bisa digolongkan juga sebagai retardasi mental.

Akan tetapi autisme berbeda dengan retardasi mental. Penderita retardasi mental menunjukkan hasil yang memprihatinkan pada semua bagian dari sebuah tes inteligensi. Berbeda dengan penderita autis, mereka mungkin menunjukkan hasil yang buruk pada hal yang berhubungan dengan bahasa tetapi mereka ada yang menunjukkan hasil yang baik pada kemampuan visual-spatial, perkalian empat digit, atau memiliki long term memory yang baik. Mereka mungkin memiliki bakat besar yang tersembunyi. Dahulu dikatakan autisme merupakan kelainan seumur hidup, tetapi kini autisme mempunyai harapan untuk menjadi normal dengan diberikannya pendidikan yang tepat sedini mungkin, yaitu pada masa kanak-kanak awal.


C.     Tujuan            
·  Untuk mengetahui bagaimana dampak pendidikan terhadap anak-anak autis di SLB
·  Untuk mengetahui bagaimana pendidikan berpengaruh terhadap perkembangan anak autis
                                       
Alat dan Bahan
  •  Laptop               Reward
  • Kamera              Alat tulis
  • Angket               kue
D.    Alat dan Bahan
·         Laptop              
·          Reward
·         Kamera
·         Alat tulis
·         Pertanyaan wawancara
E.     Analisis Data
Data didapat dengan melakukan observasi  di salah satu sekolah SLB C terhadap salah satu anak penderita autis yang menjadi fokus observasi dan wawancara terhadap guru pribadi selama 17 tahun mendidik anak tersebut. Data dari hasil observasi dan wawancara menjadi sumber dan data ini yang kami simpulkan.

F.     Objek atau Subjek
Salah satu anak autis di SLB C di kota Medan ( Nama dan tempat sekolah serta nama anak dirahasiakan karena menjaga privasi Sekolah tersebut )

 G.    Jadwal Pelaksanaan

        Bulan    
       
  
Kegiatan
Maret
April
Mei
juni
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
Pemilihan topik
















Menentukan Judul
















Membuat Pendahuluan
















Menentukan Landasan Teori
















Membuat konsep penelitian
















Izin Ke Sekolah
















Meminta surat izin dari fakultas psikologi
















Mengantar surat ke sekolah
















Penelitian
















Menganalisis data & menarik Kesimpulan
















Mengevaluasi Kegiatan
















Membuat Poster
















Posting di Blog


















Keterangan :

  •  Pemilihan topik                                                          : 15 Maret 2012
  • Menentukan Judul                                                      : 23 April 2012
  •  Membuat Pendahuluan                                             : 25 April 2012
  •   Menentukan Landasan Teori                                    : 25 April 2012
  •   Membuat konsep penelitian                                     : 27 April 2012
  •  Izin Ke Sekolah                                                           : 8 Mei 2012
  •  Meminta surat izin dari fakultas psikologi                : 9 Mei 2012
  • Mengantar surat ke sekolah                                       : 10 Mei 2012
  •  Penelitian                                                                   : 10 Mei 2012
  •  Menganalisis data & menarik Kesimpulan               : 5 Juni 2012
  •  Mengevaluasi Kegiatan                                             : 5 Juni 2012
  •  Membuat Poster                                                        : 6 Juni 2012
  •  Posting di Blog                                                           : 8 Juni 2012


H.    Kalkulasi Biaya

Barang yang dibeli
Harga
·   reward (kue)
Rp   40.000
·   Transportasi
Rp   20.000
·   Poster
Rp   7.000
Jumlah
Rp  67.000

PELAKSANAAN

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2012. Pertama kali yang kami laksanakan adalah membeli reward berupa kue yang akan kami bawa ke SLB sekitar pukul 09.30 ke sebuah toko roti,  lalu kami menaiki angkutan umum untuk menuju lokasi, yaitu SLB C. Sekitar 30 menit perjalanan dengan sedikit perbincangan mengenai perasaan kami yang camour aduk antara senang dan takut bahwa akan bertemu adik-adik di sekolah SLB, akhirnya kami sampai di lokasi yang dituju yaitu sekitar pukul 11.00. Suster pengurus SLB menyambut kami dengan hangat, kami sangat senang sekali akan hal itu, lalu kami diberi wewenang oleh suster tersebut untuk naik ke kelas anak yang menjadi objek penelitian oservasi kami.

Sesampainya di kelas tersebut, ternyata anak-anak sedang istirahat dan hal itu merupakan waktu yang tepat untuk kami melakukan observasi. Hal  pertama  kami lakukan adalah menghampiri guru pendidik yang juga merupakan guru pribadi dari anak yang manjadi objek penelitian kami yang berada di kelas tersebut, dan menyapa adik-adik yang ada disana, sungguh satu kesempatan yang berharga sekali melihat senyuman bahagia dari adik-adik ini. Rasa haru menyelimuti perasaan kami. Setelah itu kami berkenalan dengan adik yang menjadi fokus utama kami, dia menyendiri, duduk di dekat jendela, dia tidak mau menatap kami, hanya jika sang guru memanggil namanya saja dia mau menoleh dan menyahut. Tibalah waktunya untuk kami mengambil gambar video yang sudah kami persiapkan dengan kemera digital sebelumnya. Sebagai dokumentasi, kami merekam kegiatan serta prestasi-prestasinya, contohnya merekam saat dia belajar, berpidato berbahasa inggris, dia mampu berbahasa dan menghitung yang sangat baik. Bukan hanya bahasa Inggris namun bahasa internasional lainnya dapat Ia kuasai, selain itu juga dia mampu mengoperasikan computer dengan sangat baik. Kekaguman kami bertambah ketika kami mendapatkan informasi mengenai dia dengan melakukan wawancara dengan guru pribadinya yang sudah selama tujuh belas tahun mendidiknya, semenjak dia berusia enam tahun hingga sekarag dia berumur dua puluh tahun guru tersebut menjadi guru pendidiknya. Banyak perubahan drastis yang terjadi padanya setelah dia sekolah di SLB ini.

Setelah sekitar dua jam melakukan observasi dan wawancara tiba wakunya kami untuk berpamitan, namun tidak lupa kami meminta adik-adik serta guru untuk berfoto bersama kami, sebagai kenang-kenangan yang berharga serta tidak terlupakan bagi kami. Sebagai tanda terimakasih kami terhadap sekolah serta guru yang bersedia membantu kami ini, kami memberikan sedikit tanda terimakasih kami yaitu berupa kue, yang kami berikan kepada guru juga suster, kami juga ingin memberikan kue kepada adik adik dan anak yang kami observasi namun ternyata tidak sembarangan makanan yang bisa diberikan kepada mereka, karena makanan mereka sudah diatur dengan baik dan ketat. Dan hal imi pengalaman sangat berharga bagi kami bisa berinteraksi langsung dengan adik-adik ini, senyum mereka tidak pernah lepas dari pandangan kami. Dan mengetahui secara nyata di lapangan bahwa mereka juga bisa berprestasi dan belajar sperti kita yang normal.
Setelah selesai observasi dari SLB, kami membahas data yang kami dapatkan lebih lanjut dan membuat kesimpulan dari data yang kami dapatkan tersebut.


PELAPORAN & EVALUASI


A.    Laporan

Kami melakukan wawancara kepada guru dengan pertanyaan sebagai berikut :
1.      Bagaimana riwayat hidup anak autis ini bu ?
2.      Bagaimana awalnya ibu dapat berinteraksi dengan anak ini dan mendidiknya , padahal seperti yang kita ketahui anak autis sangat antisocial ?
3.      Bagaimana cara Ibu mengajar serta mendidiknya ?
4.      Bagaimana kesehariannya selama di sekolah bu?
5.      Apakah kendala yang ibu hadapi selama mengajarnya?
6.      Bagaimana dampak pendidikan terhadap anak-anak autis di SLB ?
7.      Bagaimana pendidikan  yang dia dapatkan di SLB ini ?
8.      Apakah tujuan pendidikan ini untuknya ?
9.      Apakah ada pengaruh pendidikan ini terhadap perkembangan anak autis ?
10.  Apakah ada kemungkinan anak ini bisa sekolah di sekolah normal ?
11.  Apakah ada prestasi yang dia miliki selama sekolah?

Dari wawancara tersebut kami mendapatkan data sebagai berikut :

Sewaktu ibu anak ini mengandungnya, ibunya mengalami stress, jadi dapat dikatakan anak ini autis disebabkan faktor genetik, menurut penuturan Ibu guru pribadi anak ini. Sejak umur tiga tahun anak ini sangat antisocial, sama sekali dia tidak mau berinteraksi dengan orang disekitarnya, berbicara pun dia tidak mau sama sekali, akhirnya diketahui anak ini mengalami autis. Dengan rasa kekhawatiran orangtuanya, anak ini dibawa ke SLB, Ibu Ros ditunjuk menjadi guru pribadi  anak ini, namun bukan hal yang mudah menangani anak ini, awal pertemuan antara ibu Ros dan anak ini diawali dengan anak ini menggigit bu Ros, dengan gigitan yang sangat kuat menyebabkan tangan ibu Ros yang terkena gigitan tersebut berdarah, dan spontan Bu Ros menangis, lalu melihat bu Ros menangis, anak ini langsung berbicara dan meminta maaf kepada Bu ros, sungguh suatu keajaiban, bukan hanya untuk orangtua anak ini, namun juga untuk Bu Ros sendiri. Bu Ros langsung memeluk anak ini dengan sangat berbahagia, kejadian itu menjadi awal perkembangan pesat anak tersebut, dia mulai berbicara dengan baik namun hanya kepada orang-orang tertentu, salah satunya tentunya kepada bu Ros, yang selalu mendampinginya. Dari usia tiga tahun anak ini dididik oleh ibu ros hingga sekarang telah berumur dua puluh tahun. Menurut penuturan bu Ros anak ini menderita autisme murni ganda dimana ia berperilaku :Hyperaktip,epilepsies yang di alami selama 2 detik.

Walaupun ia yang mengalami autism, akan tetapi kemampuan kognitifnya yang hampir sama dengan anak normal. Anak ini mampu menyerap pelajaran dengan baik, seperti sudah disebutkan sebelumnya juga, anak ini mampu berbahasa lebih dari satu bahasa, seperti bahasa Inggris, dia juga dapat menghapal nama-nama Negara di belahan dunia beserta lagu-lagu nasionalnya, dia juga akan antusias sekali bila diminta bu Ros untuk berpidato bahasa Inggris dengan lancarnya. Dan dia juga berprestasi dalam bidang ini, yaitu pernah menjadi salah satu pemenang pidato bahasa Inggris SLB C se-Sumatera Utara. Namun bu Ros mempunyai strategi pengajaran yang khusus untuk anak ini, yaitu seperti yang disebutkan bu Ros, pertama harus menjiwai , mengambil hatinya dalam arti bisa mendekati dia  karena apabila dia sudah senang dan dekat dengan kita, dia akan menurut dan mau melakukan apa saja hal-hal yang kita katakan, begitulah cara Bu Ros dalam mengajar anak ini yaitu lebih menekankan kasih sayang dalam mendidiknya , sehingga anak ini dan bu Ros sangat dekat sekali, sudah seperti keluarga sendiri. Namun bukan berarti mereka sudah dekat tidak ada masalah, seperti yang sudah kita ketahui anak-anak ini memiliki masalah dalam hal emosi, jadi bisa saja anak ini tiba-tiba meluapkan emosinya yang tidak terkontrol dan bu Rosa mengatasinya degan cara membiarkan emosi anak ini keluar, dan setelah itu menasehatinya dengan penuh kasih sayang, dan memberi tahu bahwa hal tersebut tidak baik dilakukan. Sehingga anak ini dapat bersikap dengan lebih baik. Hal yang paling menakjubkan adalah ketika anak ini merakit computer sendiri, sesaat setelah ayahnya membeli computer yang masih berbentuk kerangka, dia langsung merakit computer tersebut, tanpa bantuan orang lain, sungguh sangat mengagumkan, dia juga langsung dapat mengoperasikan computer tersebut tanpa belajar dengan siapapun padahal hal tersebut belum pernah dipelajarinya sesuai dengan teori yang ada bahwa anak-anak ini menyimpan bakat tertentu.

Keseharian anak ini disekolah sudah sangat baik, setelah dia mau berbicara akibat kejadian pertama kali bertemu ibu Ros tersebut, dia sudah lebih baik dalam hal interaksi dengan oran lain, di sekolah dia sudah mau berbicara kepada teman-temannya, namun dia masih akan diam ketika bertemu orang yang belum terlalu ia kenal. Pendidikan yang dia dapatkan di sekolah ini yaitu dengan menempatkan anak sesuai dengan kemampuan dan keterampilannya. Anak ini sudah ditempatkan pada jenjang SMA di SLB ini karena dia sudah lulus melewati ujian SD, SMP, pelajaran yang di ajarkan juga beragam yaitu semua bidang studi, hampir sama seperti di sekolah normal, sepeti IPA, IPS, matematika, bahasa, agama, seni, keterampilan, dan tata cara sederhana dalam kehidupan sehari-hari misalnya cara mencuci tangan yang benar demi membangun kemandirian anak, banyak hasil karya kreativitas anak ini dipajang di dinding sekolah, sangat bagus-bagus sekali, seperti lukisan, sulaman, rumus-rumus dan masih banyak lagi.

 Adapun tujuan dari pendidikan ini sesuai dengan visi misi dari sekolah menjadikan anak terdidik dan mandiri , menjadikan anak yang terampil, mampu berinteraksi hingga akhirnya anak-anak ini mampu hidup dan berguna dalam masyarakat selayaknya orang normal.  Sudah jelas perkembangan pesat yang terjadi pada anak ini setelah dia bersekolah di SLB, dari interaksi yang sudah membaik, kognitif yang terus berkembang dengan baik pula ditunjukkan dengan prestasi yang dia raih, dan ingatan yang sangat kuat, dia mampu mengingat dengan baik kejadian apa saja yang dialaminya, contohnya saja saat ditanyakan kapan dia menggigit tangan ibu Ros, dia bisa mengingat hari, tanggal, sampai jam berapa hal itu terjadi dia bisa mengingat padahal kejadian tersebut sudah 17 tahun yang lalu. Dia juga mengatakan dia ingin melanjutkan kuliah di luar negeri dan memilih jurusan bisnis, dari hal ini kita bisa tahu bahwa dia juga memiliki angan serta impian seperti kita, jadi sayang sekali jika anak-anak ini tidak diberikan pendidikan yang layak, karena jika dikembangkan dengan baik dan tepat terkait dengan pendidikan yang layak tentunya, anak-anak ini bisa berprestasi dan sukses karena mereka sama seperti kita, beri mereka kesempatan yang sama, jangan memandang mereka sebelah mata, mari kita buka mata hati kita, karena tidak selayaknya mereka diasingkan, mereka selalu bersikap ramah dan ceria, mereka sama seperti kita, bahkan seharusnya kita bercermin kepada anak-anak ini.




Desain Poster 











       B.     Evaluasi
                   Dalam mengerjakan proyek mini, tidak ada hambatan yang begitu berarti, hanya saja kami sulit untuk menentukan waktu yang tepat untuk pengerjaan lebih lanjut setelah dari SLB, karena waktu yang bertabrakakan antar anggota kelompok. Sehingga sangat lambat dalam penyelesaian, seperti membuat kesimpulan juga dalam pembuatan poster.
                   Namun secara keseluruhan berjalan baik, karena dikerjakan dengan kerja sama yang baik antar anggota dalam kelompok. Saling melengkapi, memberi pendapat bagaimana baiknya untuk menyelesaikan tugas ini.
       C.    Testimoni
  Testimoni Kelompok :
Menurut kelompok, proyek mini adalah tugas yang sangat bermanfaat, memberi pengetahuan, menambah wawasan serta melatih kami untuk berani terjun ke lapangan, melatih mental kami juga untuk meghadapi dan berinteraksi dengan masyarakat, khususnya dengan adik-adik yang ada di SLB, yang merupakan pengalaman yang sangat berharga sekali bagi kami. Dengan adanya proyek mini membuka mata hati kami bahwa masih banyak hal-hal yang harus kita ketahui kita pelajari sebagai mahasiswa, yaitu dengan terjun langsung ke lapangan.

       Testimoni Anggota :
      ·  Etika Mandasari 111301014
          Weew,,,,beneran pengalaman yang tak terlupakan tugas pddk3sks yang di berikan oleh dosen saya dan membuat saya sedikit repot. Tugas mini proyek yang kelompok kami lakukan adalah mengobservasi ABK di SLB-di kota medan. Pertama kali saya datang ke SLB,itu lah observasi yang tidak dapat di lupakan,karena saya dan kelompok saya melihat ank-anak yang sama seperti kami tapi dalam keadaan cacat mental.Mereka sama seperti anak normal lainnya. Memiliki teman bermain,belajar,menghadapi ujian.Yang membedakannya hanyala mereka sulit untuk berkomunikasi dan berinteraksi.Tapi saya benar-benar merasa takjub terhadap mereka, walaupun mereka mengalami gangguan mental tapi mereka sama seperti anak lainnya,yang memiliki harapan dan cita-cita yang tinggi.Semangat belajar merekapn sangat tinggi. 4 jam lebih kami menunggu mereka untuk melaksanakan ujian,rasa cape dan bosanpun sekejap luntur,karena kami dapat bermain,belajar dan mendapatkan pengalaman yang tidak terlupakan adalah mereka tidak pernah mengeluh.. ‘’ Jangan pernah pandang mereka berbeda,mereka sama seperti kita.Memiliki semangat,senyuman dan harapan yang tinggi untuk masa depan’’. Oleh karena itu syukurilah apa yang sudah ada pada diri kita,janngan pernah mengeluh atas segala sesuatu yang telah kita miliki.Masih banyak teman-teman kita yang jauh belum beruntung di bandingkan kita…

      ·  Gustina Handayani Harahap 111301016
Kesempatan yang berharga sekali bagi saya ketika bisa berinteraksi langsung dengan anak-anak ini, rasa kagum dan haru saya rasakan ketika melihat senyuman adik-adik yang ada di SLB C ini, keceriaan tidak pernah luntur dari wajah polos mereka, dan keramahan mereka juga membuat saya betah disana, hal ini membuka mata hati saya bahwa mereka juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak. Yang jelas, proyek mini sangat bermanfaat bagi saya selain bisa secara langsung bertemu adik-adik di SLB, dan menambah wawasan tentunya, kerjasama antar kelompok juga terjalin dengan baik, sehingga tugas ini dapat diselesaikan dengan baik, walaupun ada kendala, namun sejauh ini bisa diatasi. Pokoknya proyek mini terasa sekali manfaatny untuk saya.

·  Sharfina Fathin Yasin 111301110
            Menurut saya tugas ini berguna bagi saya karena saya dapat bertemu dengan anak-anak yang luar biasa seperti mereka. Saya merasa kalau mereka itu sama seperti kita yang memiliki cita-cita dan juga angan-angan yang tinggi.




Daftar pustaka :
Santrock., J.W. (2008). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta: Prenada Media GroupDavison, Gerald C. 1998. Abnormal Psychology. New York : John Wiley and Sons. Inc
World Health Organization. 1992. The ICD-10 Classification of Mental and Behavioral Disorder.Genewa : WHO
http://psiko-for-us.web.id/artikel/pendidikan-untuk-anak-autis/

Dokumentasi Kami ^_^