Andragogi
Secara etimologis, andragogi berasal dari bahasa Latin “andros”
yang berarti orang dewasa dan “agogos“ yang berarti memimpin atau
melayani.
Andragogi adalah
suatu model proses pembelajaran peserta didik yang terdiri atas orang dewasa.
Andragogi disebut juga sebagai teknologi pelibatan orang dewasa dalam
pembelajaran. Proses pembelajaran dapat terjadi dengan baik apabila metode dan
teknik pembelajaran melibatkan peserta didik. Keterlibatan diri (ego peserta
didik) adalah kunci keberhasilan dalam pembelajaran orang dewasa. untuk itu
pendidik hendaknya mampu membantu peserta didik untuk: (a) mendefinisikan
kebutuhan belajarnya, (b) merumuskan tujuan belajar, (c) ikut serta memikul
tanggung jawab dalam perencanaan dan penyusunan pengalaman belajar, dan (d)
berpartisipasi dalam mengevaluasi proses dan hasil kegiatan belajar. Dengan
demikian setiap pendidik harus melibatkan peserta didik seoptimal mungkin dalam
kegiatan pembelajaran.
Andragogi disebut juga sebagai teknologi pelibatan orang
dewasa dalam pembelajaran, yang merupakan pengelompokan teori belajar
berdasarkan usia dan kemampuan/persepsi berpikir untuk mengikuti proses belajar
dalam pembelajaran.
Orang dewasa
ialah mereka yang telah melewati masa remaja dan memiliki kematangan fisiologik
dan psikologi untuk melakukan suatu kegiatan. Metode pembelajaran orang dewasa
terdiri atas metode individual, kelompok, massal. Motivasi belajar orang dewasa
ada dua: (1) Motivasi internal, yang timbul dari dalam diri orang dewasa, (2)
Motivasi eksternal, yang berupa rangsangan yang datang dari luar dirinya.
Belajar dapat diartikan perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu dalam
berinteraksi dengan lingkungannya.
Belajar tidak
selalu mensyaratkan kehadiran pendidik (fasilitator) atau gurunya. Pembelajaran
merupakan upaya sistematis untuk membantu orang dewasa atau mengendalikan sikap
dan perilakunya yang bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. Teori belajar
orang dewasa tidak hanya diketahui, tetapi harus dapat diaplikasikan dalam
setiap kegiatan belajar dan membelajarkan agar proses/interaksi belajar yang
dikelolanya dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar