SIMULASI PELAJARAN PEDAGOGI DAN ANDRAGOGI
Bersama :
sharfina fathin (11-110)
grace sihotang (11-058)
lisdiana sani namora hrp (11-002)
Disini kami akan memaparkan
simulasi yang telah kami lakukan pada hari jumat, 08/juni/2012. Di mana
simulasi yang kami pergakan ke depan mengenai pelajaran pedagogi dan andragogi.
Diharapakan dengan adanya simulasi ini kita mampu membedakan andragogi dan
pedagogi. Berikut contoh simulasinya:
Contoh pedagogi :
Latar : sekolah dasar
Topic : belajar music di sekolah
Di dalam ruangan kelas sudah ada
seorang ibu guru dan beberapa muridnya. Kemudian ibu guru tersebut mengawali
pelajaran musiknya dengan menggunakan gulungan kertas kecil yang di dalamnya
ada tertulis hal-hal yang berkaitan dengan music. Kemudian, ia menunjuk satu
orang murid untuk memilih gulungan kertas tersebut. Kemudian murid tersebut
membuka gulungannya dan mendapati bahwa kertas itu bertuliskan gitar. Ibu guru
menyuruh murid tersebut menjelaskan apa yang ia tahu tentan gitar. Dari
penjelasan murid tersebut , ada beberapa yang salah , murid tersebut
mengatakan kalau gitar itu memiliki 7 senar, padahal hanya ada 6 senar. Tidak
berapa lama ,ada seorang murid terlambat masuk. Saat ditanyai ibu guru kenapa
terlambat, ia menjawab bahwa ia kesiangan. Nah itu adalah perbuatan yang salah,
agar si murid jera dan disiplin , ibu guru menghukumnya di depan kelas dan
disuruh untuk berdiri. Kehgiatan kelas yang terlihat di atas adalah kegiatan
pedagogi. Karena dalam situasi hampir keseluruhan guru yang menjadi pusatnya.
Seperti dalam mengajar music , walaupun murid ada dilibatkan dalam
menjelaskan alat music tetapi jika ada yang salah guru berkewajiban menjelaskan
kepada murid-muridnya. Kemudia guru yang membuat keputusan terhadap hukuman
yang diberikan. Ini adalah salah satu system pedagogi, yaitu seni mengajar yang
diberlakukan kepada anak-anak dan bertujuan untuk mengubah perilaku anak
tersebut menajadi lebih dewasa.
Contoh andragogi :
Latar : rumah
Topik : mengelola uang jajan per
bulan
APada awal bulan seornag ibu
memberikan uang jajan kepada anaknya sebesar Rp.200.000,- , anak nya tersebut
bersekolah di luar kota. Di bulan-bulan sebelumnya uang jajan sebesar Rp.
200.000,- tersebut cukup untuk satu bulan. Pada bulan ini si anak menghubungi kembali
sang ibu untuk melapor bahwa uang jajannya telah habis padahal masih
pertengahan bulan. Kemudian si ibu menasehati si anak untuk bisa mengatur uang
jajannya sendiri agar cukup sampai satu bulan. Di bulan-bulan berikutnya ibu
tidak akan memberikan uang jajan lebih lagi bila pertengahan bulan sudah habis.
Nah apa yang dilakukan ibu kepada anaknya ini adalah contoh andragogi, dimana
anak diberikan tanggung jawab untuk mengelola uang jajannya sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar